Dinding Sel Bakteri
Dinding sel dari suatu bakteri akan menentukan bentuk sel. Meskipun tidak mengandung enzin dan tidak bersifat semipermeabel, namun dinding ini banyak diperlukan agar sel dapat berfungsi secara normal. Dinding sel yang kaku sangat memungkinkan bakteri dapat mengatasi konsentrasi osmosis yang sangat berbeda-beda dan sitoplasma tidak dapat mengembang dalam melampaui batas dinding yang kaku tersebut.
Bila dinding sel disingkirkan atau dibuat lemak dengan suatu enzim , maka sek itu akan terbungkus oleh membran sel dan memungkinkan untuk menyisahkan dinding sel. Bentuknya akan menjadi bulat dan akan pecah bila diletakkan dalam lingkungan yang hipotonis. Sel semacam ini disebut sferoplas. Bila dinding sel itu seluruhnya dapat disingkirkan, maka tinggal protoplas sebagai sel yang tidak memiliki dinding. Meskipun dinding sel bersifat permeabel terhadapa molekul-molekul yang besar, tetapi enzim sel nuklease dan fosfase dapat tertahan. Hal ini disebabkan karena enzim-enzim tersebut terperangkap dalam periplasma. Periplasma merupakan sebuah daerah antara dinding sel dan membran sel.
gambar 1. Struktur Sel Bakteri |
Spesifitas imunologis sel seringkali disebabkan oleh komponen-komponen kimia dari dinding sel tersebut. Beberapa kompoenen dari dinding sel seperti asam teikhoik dan lipopolisakarida berperan dalam melindungi dinding sel dari kegiatan lisis enzim, sedangkan zat-zat lain menentukan rekasi yang terdapat dalam sel pada saat pengecaratan gram bahkan terdapat pula zat yang dat menarik dan mengikat bakteriofage.
Kekakuan dan kuatan diinding sel itu disebabkan oleh serat-serat yang kuat. Serat tersebut tersusun atas heteropolimer yang disebut peptidoglikan atau mukopeptida. Heteroplimer itu dapat pula disebut dengan istilah glikopeptidam muropeptida, glikosamino-peptida, mukokopleks, murei dan sebagainnya. Serat-serat ini akan membentuk anyaman yang kuat. Anyaman ini bukan merupakan struktur yang padat sehingga tidak dapat mneghalangi masuknya air, zat-zat makanan seperti mineral, glukosa, asam amino bahkan molekul-molekul organik yang lebih besar
Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif
1. Komponen terbesar dari bakteri gram positif terdiri dari mukopeptida sedangkan pada bakteri gram negatif terdiri dari tiga lapisan. Lapisan dalam tersusun atas mukopeptida, dan lapisan luar terdiri atas lipopolisakarida dan lipoprotein.
2. Pada beberapa bakteri gram positif terdapat asam teikhoik sedangkan pada bakteri gram negatif tidak ada yang memilik asam teikhoik.
3. Mukopeptida pada bakteri gram positif akan mengalami lisis yang disebabkan oleh lisozim sedangakn pada bakteri gram negatif, lisozim melunakkan dinding sel..
4. Dinding sel bakteri gram positif tebal dengan ukuran 25-30 nm sedangkan dinding bakteri gram negatif tipis dengan ukuran 10-15 nm.
Gambar 2. Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif |
Menguak Dunia Mikroorganisme, 2013.
0 komentar:
Posting Komentar