Beberapa bangunan dalam sitoplasma yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang berguna untuk kehidupan sel dan fungsinya. Bangunan-bangunan dalam sitoplasma ini umumna terdapat dua macam yaitu :
1. Organel berupaa bangunan dalam sitoplasma yang dianggap sebagai organ/alat sel, serta merupakan substansi hidup yang berfungsi pentind dalam kehidupan sel.
2. Inklusio disebut ula para plasma merupakan kumpulan benda mati yang terdapat dalam sitoplasma,.
Organel sebagai substansi hidup dalam sitoplasma mempunyai fungsi sendiri-sendiri dan berdasarkan fungsinya yang berkaitan dengan metabolisme sel, organel sel dibedakan mnjadi dua jenis yaitu :
1. Organel yang aktif dalam metabolisme sel yaitu Ribosom, mitokondria, Retikum endoplasma, aparatus golgi, lisosom serta vakuola/gelembung.
2. Organel yang tidak aktif dalam metabolisme sel yaitu sentriol, mikrotubuli, fibril, serta mikrobodi.
Inklusio juga dinamakan paraplasma yang merupakan benda-benda mati yang terdapat dalam sitoplasma yang mungkin merupakan hasil aktivitas sel atau aktivitas metabolisme sel yang terdapat dalam sitoplasma dapat dibedakan menjadi timbunan makanan, butit-butir sekresi, serta pigmen.
Apabila makhluk hidup dibiarkan tanpa makanan, pada umumnya masih akan hidup dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dikarenakan dalam sel-selnya mengandung timbunan makanan yang dapat digunakan untukkehidupan sel/metabolisme sel. Timbunan makanan dalam sel ini disimpan dalam sitoplasma dalam berbagai macam bentuk. Protein pada umumnya tidak dapat disimpan secara khusus karena sitoplasm sendiri merupakan protein.
Karbohidrat pada umumnya disimpan dalam sel tertentu, yaitu dalam sel hati dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen dalam sel hati dapat dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop cahaya dan dengan pewarnaan tertentu, dapat pula dilhat dengan menggunakan mikroskop elektron dan akan terlihat sebagai bangunan berbentuk tidak tentu yang biasanya terletak di dekat mitokondria atau organel bermembran lainnya.
Lipid disimpan dalam sel sebagai butir-butir lipid yang akan tampak seperti lubang-lubang bila dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan pewarnaan atau fikssasi yang melarutkan lemak. Dengan menggunakan asam osmium sebagai bahan untuk fiksasi dan menggunakan Scharlac R sebagai pewarna maka butir-butir lemak akan tampak berwarna merah.
Dalam tubuh makhluk hidup pada umumnya lipid disimpan dalam sel-sel khusus, yaitu dalam sel lemak yang mempunyai bentuk khas. Dalam sel lemak mula-mula lipid terdapat dalam bentuk tetes-tetes kecil yang makin lama maikn banyak dan akhirnya menyatu dan mendesak inti sel kebagian pinggir sel sehingga umumnya sel-sel lemaka akan tampak seperti cincin.
Bahan-bahan yang akan disekresikan oleh sel dibuat ribosom dan diangkut oleh retikulum endoplasma yang masuk ke dalam aparatus golgi dan kemudian masuk ke dalam vesikel sekretoris untuk dikeluarkan dari dalam sel. Jadi sebenarnya bahan-bahan ini tidak terdapat bebas dalam sitoplasma tetapi terdapat dalam gelembung vesikel sekretoris. Jadi butir-butir sekresi selalu terdapat dalam sel yang bermembran karena bahan-bahan yang akan disekresikan ini mungki sekali akan dapat merusak sitoplasma bila dibiarkan lepas bebas dalam sitoplasma.
Pigmen adalah benda berwarna dalam sitoplasma walupun tidak diwarnai. Pada dasarnya dalam sitoplasma dijumpai dua macam kelompok pigmen yaitu pigmen endogen yang merupakan pigmen yang memang terdapat dalam sel. Pigmen yang kedua yaitu eksogen yaitu pigmen yang terdapat dalam sitoplasma tetapi berasal dari luar sel.
Pigmen-pigmen endogen diantaranya ialah
1. Hemoglobin dalam eritrosit
2. Mioglobin dalam sel otot
3. Melamin dalam sel epitel kulit
4. Lipofusin dalam sel jantung, sel hatim sel saraf terutama pada usis lanjut.
5. Bilirubin dan derivatnya yang merupakan hasil pemecahan hemoglobin
Pigmen-pigem eksogen yang berasal dari luar sel diantaranya adalah :
1. Debu arang dalam sel paru-paru yang dijumpai pada penderita anthrakosis.
2. Debu lilikat pada penderita silikosis
3. Macam-macam logam dapat masuk ke dalam sel lewat kulit atau selaput lendir.
4. Karotenoid dalam sel tanaman masuk bersama makanan
0 komentar:
Posting Komentar